

Menjual atau membeli properti bukan hal yang sederhana. Ada banyak proses yang harus dilalui, mulai dari menentukan harga, menyiapkan dokumen, hingga menemukan pembeli yang tepat. Di sinilah peran agen properti jadi sangat penting. Yuk, cari tahu 5 alasan kenapa kamu wajib pakai agen properti sebelum memutuskan melangkah sendiri!
Agen properti itu ibarat punya “jaringan rahasia” — mereka udah punya daftar pembeli, penyewa, atau investor yang aktif nyari properti. Jadi, properti kamu bisa cepat laku tanpa harus capek promosi ke sana-sini. Tinggal duduk manis, agen yang kerja.
Menentukan harga properti tuh tricky banget. Kalau terlalu mahal, susah laku. Kalau terlalu murah, kamu bisa rugi. Nah, agen tahu banget harga pasaran di area kamu, jadi bisa bantu pasang harga yang realistis tapi tetap menguntungkan. Plus, mereka tahu strategi jual yang tepat biar properti kamu cepat dilirik.
Bagian ini penting banget. Agen properti akan bantu pastikan semua dokumen seperti sertifikat, IMB, dan pajak properti lengkap dan sah. Mereka juga biasanya kerja sama dengan notaris, jadi prosesnya aman dan nggak ada drama penipuan atau sengketa di kemudian hari.
Jujur aja, ngurus jual atau sewa properti itu makan waktu. Mulai dari jawab chat calon pembeli, atur jadwal survei, sampai negosiasi harga. Kalau semua itu di-handle agen, kamu nggak perlu repot. Kamu tinggal pantau update-nya aja sambil tetap bisa fokus kerja atau santai bareng keluarga.
Agen properti nggak cuma bantu jual, tapi juga jadi partner kamu selama proses berlangsung. Mereka bantu kasih saran, dampingi negosiasi, sampai pastiin semua berjalan lancar. Bahkan banyak agen yang tetap bantu kamu setelah transaksi selesai — misalnya bantu cari penyewa baru atau jual lagi nanti.
Untuk mendapatkan informasi mengenai properti yang dijual dan disewa langsung klik https://primeproindonesia.com/properties
Mulai dari keberagaman suku, budaya, hingga objek wisata yang memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Setiap daerah di Indonesia punya keunikan yang nggak bisa ditemukan di tempat lain. Ada yang terkenal dengan kebudayaan dan seni tradisionalnya yang sangat kuat, ada yang dikenal dengan faunanya yang unik, dan ada pula yang memiliki cagar budaya serta sejarah yang menarik untuk dijelajahi.

# 1. Bali 🌴 Bali adalah salah satu destinasi favorit bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Dikarenakan kebudayaan dan seni tradisional yang sangat kuat, sehingga menjadi destinasi favorit bagi wisatawan. Berikut daerah di Bali yang wajib kalian kunjungi:
Ubud di kenal sebagai jantungnya seni dan budaya Bali, wisata Ubud yang wajib kalian kunjungi Adalah Istana Ubud peninggalan Kerajaan ubud yang di bangun tahun 1800an ; Goa Gajah tempat pertapaan biksu Buddha yang terletak di pinggir Sungai ; dan Air terjun Kanto Lapo yang terbuat tidak sengaja karena saluran irigasi desa Beng Jebol.
Kintamani adalah wilayah yang terletak di Kabupaten Bangli, kaki Gunung Batur. Wisata yang wajib kalian kunjungi adalah Gunung Batur, Danau Batur, dan Pura Ulun Danu Batur. Ketiga lokasi ini menawarkan perpaduan yang menakjubkan antara keindahan alam, budaya, dan spiritualitas.

# 2. Nusa Tenggara Timur (NTT)🌄 Setelah menikmati keindahan healing di Pulau Dewata, mari kita berpindah ke timur Indonesia untuk menemukan surga tersembunyi yang menyimpan keindahan alam liar dan tradisi yang masih sangat kental. Nusa Tenggara Timur atau NTT adalah rumah bagi banyak keajaiban alam yang unik, mulai dari fenomena geologis yang langka hingga pantai-pantai eksotis. NTT menjanjikan pengalaman traveling yang penuh petualangan. Berikut adalah keunikan dan destinasi di NTT yang wajib kalian jelajahi:
Taman Nasional Komodo. Tentu saja, destinasi paling wajib adalah Taman Nasional Komodo. Di sinilah kalian bisa bertemu langsung dengan Komodo (Varanus komodoensis), reptil purba raksasa yang merupakan kadal terbesar di dunia dan hanya ada di beberapa pulau di NTT seperti Pulau Komodo dan Pulau Rinca. Selain bertemu Komodo, kalian juga bisa menikmati pemandangan alam ikonik seperti di Pulau Padar dengan perbukitan sabana yang dramatis.
Danau Kelimutu. Berada di Pulau Flores, Danau Kelimutu adalah keajaiban alam yang sangat ajaib karena dikenal sebagai "Danau Tiga Warna". Warna air di ketiga kawahnya dapat berubah-ubah seiring waktu—mulai dari merah, biru, hingga putih—karena aktivitas vulkanik dan komposisi mineral di dasarnya. Pemandangan sunrise di atas danau mistis ini benar-benar unik dan tak terlupakan!

# 3. Yogyakarta (Jogja) 🛕 Yogyakarta atau sering disebut Jogja adalah destinasi yang tak pernah sepi. Jogja menawarkan perpaduan sempurna antara warisan budaya Jawa yang adiluhung, seni yang hidup, dan spot wisata kekinian yang Instagramable. Kota Pelajar ini adalah tempat terbaik untuk merasakan denyut nadi sejarah Indonesia sambil menikmati kuliner yang ramah di kantong.
Candi Prambanan (Cagar Budaya Megah). Salah satu destinasi yang tidak boleh dilewatkan adalah Candi Prambanan. Sebagai kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia, Prambanan menampilkan arsitektur yang menjulang tinggi dan relief-relief indah yang mengisahkan Epos Ramayana. Kalian bukan hanya berwisata, tapi juga menyelami kehebatan peradaban Hindu kuno di Jawa! Jangan lewatkan juga pertunjukan Sendratari Ramayana di panggung terbuka dengan latar belakang candi saat malam hari.
Keraton dan Tamansari. Kunjungi Keraton Yogyakarta untuk melihat langsung pusat kebudayaan dan istana Kesultanan yang masih aktif. Jangan lupa mampir ke Taman Sari atau yang dikenal sebagai water castle. Kalian bisa menyusuri kolam pemandian kuno dan lorong-lorong rahasia yang dulunya menjadi tempat rekreasi Sultan.
Siap Memulai Petualangan Prime Anda? Dari keindahan spiritual Bali, petualangan alam liar di NTT, hingga kemegahan sejarah di Jogja, Indonesia menawarkan bucket list yang tak ada habisnya. Tiga daerah ini membuktikan bahwa Indonesia benar-benar adalah Prime destination yang harus kalian jelajahi seumur hidup.
Untuk mendapatkan informasi mengenai properti yang dijual dan disewa langsung klik https://primeproindonesia.com/properties
Menentukan harga sewa rumah atau properti bukan sekadar menebak angka. Jika terlalu tinggi, penyewa bisa lari ke kompetitor. Kalau terlalu rendah, Anda bisa rugi. Lalu bagaimana cara menemukan harga sewa yang pas? Berikut langkah-langkahnya:
🔎 1. Lakukan Riset Pasar Cari tahu harga sewa properti di area sekitar dengan kondisi serupa (luas, fasilitas, lokasi). Data ini bisa jadi patokan awal agar harga Anda tidak terlalu jauh dari standar.
🏙️ 2. Pertimbangkan Lokasi Properti di pusat kota atau dekat transportasi umum biasanya bisa disewakan lebih tinggi. Sebaliknya, lokasi di pinggiran harus menyesuaikan dengan aksesibilitas dan fasilitas sekitar.
🛋️ 3. Perhatikan Fasilitas & Kondisi Bangunan Rumah dengan furnitur lengkap, AC, atau renovasi terbaru biasanya punya nilai sewa lebih tinggi. Sebaliknya, jika kondisi bangunan butuh perbaikan, harga sewa harus lebih realistis.
💰 4. Hitung Biaya Perawatan & Pajak Jangan lupa, pemilik properti juga menanggung biaya perawatan, pajak, hingga asuransi. Pastikan harga sewa menutup biaya tersebut agar tidak merugi.
📊 5. Gunakan Rumus Sederhana Umumnya, harga sewa tahunan berkisar 5–7% dari nilai properti. Misalnya, jika rumah Anda bernilai Rp1 miliar, sewa per tahun bisa dipatok sekitar Rp50–70 juta.
🤝 6. Fleksibel dengan Negosiasi Sediakan ruang untuk tawar-menawar. Penyewa akan lebih senang jika merasa mendapatkan penawaran yang adil.
💡 Menentukan harga sewa yang tepat akan membantu Anda menarik penyewa lebih cepat sekaligus menjaga keuntungan jangka panjang. Jika Anda masih bingung menentukan strategi terbaik, tim PrimePro Indonesia siap membantu memberikan analisis harga pasar dan menemukan penyewa yang sesuai kebutuhan Anda.
Untuk mendapatkan informasi mengenai properti yang dijual dan disewa langsung klik https://primeproindonesia.com/properties
Beli tanah untuk usaha itu ibarat menanam bibit. Kalau salah pilih, hasilnya bisa zonk 🌾. Tapi kalau tepat, bahkan lahan yang kelihatannya biasa saja bisa berubah jadi ladang cuan 💰. Nah, biar kamu nggak salah langkah, coba perhatikan tips berikut sebelum memutuskan membeli lahan:
Lokasi strategis bukan berarti harus di tengah kota. Selama dekat jalan utama, tol, atau transportasi publik 🚉, tanahmu punya nilai tambah. Akses jalan yang lebar juga memudahkan mobilitas usaha. Bonusnya, kalau lahan dekat pasar, sekolah, atau pusat bisnis, potensi ke depannya makin besar.
Hati-hati ya, jangan cuma tergoda harga murah. Pastikan surat tanahnya lengkap ✅, bebas sengketa, dan sudah bersertifikat. Selain itu, cek juga tata ruang daerah. Jangan sampai tanah yang kamu beli ternyata masuk zona hijau atau tidak boleh dipakai untuk usaha.
Tanah tanpa listrik atau air bersih bisa bikin biaya tambahan membengkak. Pastikan area punya akses utilitas dasar 💡💧. Nggak kalah penting, perhatikan rencana pembangunan sekitar—misalnya jalan tol baru atau kawasan industri. Kadang, lahan yang terlihat “biasa” sekarang bisa jadi emas di masa depan ✨.
Cek apakah lahan berada di daerah rawan banjir atau longsor 🌊. Perhatikan juga kontur tanahnya. Lahan datar dengan drainase baik lebih mudah dikelola, cocok buat usaha apa pun, dari gudang sampai pertokoan.
Bandingkan harga tanah di area sekitar biar tahu wajar atau tidak. Jangan langsung senang kalau ditawari harga miring—bisa jadi ada “cerita” di baliknya. Selain itu, lihat perkembangan kawasan. Infrastruktur baru atau pusat bisnis baru bisa bikin harga tanahmu melesat 🚀.
Sebelum membeli, pikirkan dulu mau dipakai untuk apa: ruko, gudang, kebun, atau properti komersial lainnya. Setelah punya, jangan dibiarkan kosong. Bisa disewakan, dijadikan lahan pertanian, atau bangun fasilitas sederhana supaya tetap produktif.
Kalau kamu ingin cari lahan usaha dengan lokasi oke, legalitas aman, dan potensi cuan tinggi, coba cek di PrimePro Indonesia 🌟. Banyak pilihan tanah yang sudah dikurasi dan siap jadi langkah awal investasi propertimu.
Untuk mendapatkan informasi mengenai properti yang dijual dan disewa langsung klik https://primeproindonesia.com/properties
Pembangunan infrastruktur selalu menjadi salah satu faktor utama yang memengaruhi nilai properti di suatu kawasan. Kehadiran transportasi publik modern seperti MRT, LRT, kereta cepat, hingga jalan tol baru, dapat meningkatkan daya tarik sebuah wilayah. Hal ini berimbas langsung pada harga tanah maupun rumah di sekitarnya.
1. Aksesibilitas Meningkat → Harga Naik Infrastruktur transportasi membuat mobilitas lebih mudah dan cepat. Misalnya, MRT di Jakarta memangkas waktu tempuh dari pusat kota ke area pinggiran. Kawasan yang sebelumnya dianggap “jauh” menjadi lebih dekat, sehingga permintaan properti meningkat. Permintaan tinggi inilah yang kemudian mendorong harga naik. 👉 Kalau kamu sedang mencari rumah di area yang terdampak pembangunan infrastruktur baru, PrimePro Indonesia bisa membantu menemukan hunian dengan potensi nilai investasi yang terus naik.
2. Perubahan Pola Permintaan • Hunian vertikal (apartemen) di sekitar stasiun MRT/LRT makin diminati pekerja muda. • Perumahan tapak dekat gerbang tol jadi incaran keluarga karena memudahkan perjalanan antar kota. • Komersial (ruko & kantor kecil) juga terdampak karena area sekitar infrastruktur jadi lebih ramai.
3. Efek Domino bagi Lingkungan Sekitar Pembangunan infrastruktur biasanya diikuti oleh: • Pertumbuhan pusat bisnis baru. • Munculnya pusat perbelanjaan, kafe, hingga fasilitas hiburan. • Meningkatnya peluang usaha sewa properti (kos, apartemen, atau ruko). Semua ini menambah nilai kawasan dan mengerek harga properti. PrimePro Indonesia memiliki listing di berbagai kawasan berkembang, sehingga kamu bisa memilih properti sesuai kebutuhan dan tujuan—baik untuk hunian maupun investasi.
4. Risiko yang Perlu Diperhatikan Meski umumnya positif, ada beberapa risiko: • Spekulasi harga berlebihan: harga melonjak terlalu cepat sebelum infrastruktur selesai. • Kebisingan & kemacetan lokal: terutama di sekitar pintu tol atau stasiun besar. • Ketimpangan kawasan: hanya area tertentu yang naik, sementara area lain stagnan.
5. Contoh Nyata di Indonesia • MRT Jakarta → Harga apartemen di sepanjang jalur MRT naik signifikan, terutama di area Sudirman–Fatmawati. • Tol Trans Jawa → Kota-kota kecil seperti Brebes, Tegal, dan Kendal mengalami kenaikan nilai tanah karena akses tol semakin mudah. • Kereta Cepat Jakarta–Bandung → Kawasan sekitar stasiun (misalnya Tegalluar) mulai dilirik investor.
6. Strategi Bagi Investor & Pembeli • Beli properti sebelum infrastruktur selesai (saat harga masih relatif rendah). • Perhatikan lokasi yang dekat tapi tidak terlalu dekat (misalnya 500 m – 1 km dari stasiun/tol) untuk menghindari bising. • Jangan hanya ikut tren; analisis potensi jangka panjang kawasan.
👉 Untuk membantu memilih properti di lokasi strategis, tim PrimePro Indonesia siap memberikan rekomendasi terbaik sesuai anggaran dan kebutuhanmu.
Untuk mendapatkan informasi mengenai properti yang dijual dan disewa langsung klik https://primeproindonesia.com/properties
Memahami sistem perpajakan di dua negara dengan ekonomi terbesar di dunia, Indonesia dan Amerika Serikat, adalah hal yang krusial bagi wajib pajak, ekspatriat, investor, dan pelaku bisnis global. Meski sama-sama menganut sistem pajak progresif (dimana tarif meningkat seiring dengan meningkatnya penghasilan), implementasi antara Indonesia dan AS memiliki perbedaan mendasar yang sangat signifikan.
Artikel ini akan mengelaborasi perbandingan tersebut dengan detail, termasuk tarif terkini, cara penghitungan, dan contoh kasus.
Perbedaan prinsip ini sangat besar. Seorang WNI yang tinggal dan bekerja di Singapura selama 10 tahun tidak perlu melaporkan penghasilannya ke Indonesia. Sebaliknya, seorang WNA AS yang tinggal dan bekerja di Indonesia selama 20 tahun tetap wajib melaporkan penghasilannya ke AS, meskipun ia juga kena pajak di Indonesia. Untuk menghindari double taxation, AS memiliki mekanisme Foreign Earned Income Exclusion (FEIE) dan Foreign Tax Credit (FTC).
Berikut adalah tarif pajak untuk tahun pajak 2023 dan 2024 (yang dilaporkan di awal 2024).
A. Indonesia (Untuk Wajib Pajak Orang Pribadi) * Status: Tarif sama untuk semua Wajib Pajak, baik yang sudah menikah maupun belum.
B. Amerika Serikat (Untuk Single Filer, 2023) * Status: Tarif sangat bergantung pada status pelaporan: Single, Married Filing Jointly, Married Filing Separately, atau Head of Household. Setiap status memiliki bracket-nya sendiri.
Terlihat bahwa tarif tertinggi di AS (37%) lebih tinggi daripada Indonesia (35%). Namun, Standard Deduction di AS jauh lebih besar. Selain itu, wajib pajak AS bisa melakukan itemized deduction (mengurangkan biaya medis, donasi, bunga mortgage) jika jumlahnya lebih besar dari standard deduction. Di Indonesia, pengurangan bersifat lebih umum (PTKP) dan ada pengurangan tertentu seperti iuran pensiun.
A. Perhitungan di Indonesia:
Penghasilan Bruto: Rp 500.000.000
Dikurangi PTKP (diri sendiri): Rp 54.000.000
Penghasilan Kena Pajak (PKP): Rp 446.000.000
Perhitungan Pajak:
Rp 60.000.000 x 5% = Rp 3.000.000
Rp 190.000.000 (sisa dari 250jt-60jt) x 15% = Rp 28.500.000
Rp 196.000.000 (446jt - 250jt) x 25% = Rp 49.000.000
Total Pajak Terutang: Rp 3.000.000 + 28.500.000 + 49.000.000 = Rp 80.500.000
Effective Tax Rate: (80.500.000 / 500.000.000) x 100% = 16.1%
B. Perhitungan di AS (Status Single Filer, 2023):
Gross Income: $32,680
Dikurangi Standard Deduction: $13,850
Taxable Income: $18,830
Perhitungan Pajak:
$11,000 x 10% = $1,100
$7,830 ($18,830 - $11,000) x 12% = $939.6
Total Federal Tax Liability: $1,100 + $939.6 = $2,039.6 (sekitar Rp 31,2 juta)
Effective Tax Rate: ($2,039.6 / $32,680) x 100% = 6.24%
Pada tingkat penghasilan yang sama, beban pajak penghasilan federal di AS jauh lebih rendah karena Standard Deduction yang sangat besar. Wajib pajak di Indonesia membayar Rp 80,5 juta, sementara di AS hanya sekitar Rp 31,2 juta. Namun, penting diingat bahwa di AS masih ada Pajak Negara Bagian (State Tax) yang bisa berkisar antara 0% hingga lebih dari 10%, serta pajak lainnya seperti FICA (Social Security & Medicare) untuk pekerja.
Meski tarif tertinggi di AS lebih tinggi, beban pajak efektif untuk penghasilan rendah hingga menengah seringkali lebih ringan di AS berkat Standard Deduction yang besar. Namun, sistem AS jauh lebih kompleks dan menjangkau warga negaranya di seluruh dunia. Sebaliknya, sistem Indonesia lebih sederhana dan hanya berlaku bagi mereka yang berdomisili di Indonesia, tetapi tarifnya mulai "menggigit" pada tingkat penghasilan yang lebih awal. Pilihan yang "lebih menguntungkan" sangat bergantung pada tingkat penghasilan, status keluarga, dan sumber penghasilan Anda. Konsultasi dengan tax professional atau konsultan pajak yang memahami hukum kedua negara sangat disarankan untuk situasi yang spesifik.
Untuk mendapatkan informasi mengenai properti yang dijual dan disewa langsung klik (https://primeproindonesia.com/properties)
Mengapa Tinggal di Apartemen Lebih Aman dan Praktis: Belajar dari Kejadian Demonstrasi Jakarta Memilih tempat tinggal adalah salah satu keputusan terpenting dalam hidup. Di tengah hiruk-pikuk kota metropolitan seperti Jakarta, faktor keamanan dan kepraktisan menjadi pertimbangan utama. Tren hunian vertikal atau apartemen semakin diminati, bukan hanya sebagai gaya hidup, tetapi sebagai solusi cerdas untuk menghadapi dinamika perkotaan yang tak terduga. Peristiwa demonstrasi besar yang terjadi di Jakarta pada 28 Agustus 2025 kemarin menjadi contoh nyata mengapa apartemen menawarkan nilai lebih dibandingkan rumah tapak konvensional.
Berikut adalah elaborasi mengapa apartemen menjadi pilihan yang bijak, dilihat dari sudut pandang keamanan dan kepraktisan.
Keamanan di apartemen dirancang dengan sistem berlapis, mulai dari area publik hingga pintu unit hunian. Hal ini menjadi pembeda utama, terutama dalam situasi darurat atau kerusuhan.
Security 24/7 dan Akses Terkendali: Setiap apartemen dilengkapi dengan petugas keamanan yang berjaga 24 jam di lobi utama dan pos-pos strategis. Akses masuk hanya diperbolehkan untuk residen dan tamu yang tercatat. Pada saat demo 28 Agustus lalu, gerbang kompleks apartemen dengan mudah dikunci dan diawasi ketat. Staf security dapat memfilter siapa saja yang masuk, mencegah massa atau orang yang tidak berkepentingan menyusup ke dalam area properti.
Sistem Pengawasan CCTV: Seluruh area common seperti lobi, koridor, lift, basement, dan area luar dipantau oleh ratusan kamera CCTV. Sistem ini memungkinkan petugas keamanan memantau pergerakan mencurigakan secara real-time dari ruang kontrol, sesuatu yang hampir mustahil diimplementasikan secara mandiri di perumahan.
Contoh Konkret: Bayangkan dua skenario pada tanggal 28 Agustus 2025:
Penghuni Rumah: Rumahnya yang berbatasan langsung dengan jalan raya menjadi rentan. Pagar bisa didobrak, jendela bisa pecah terkena batu atau peluru karet, dan rasa was-was menghantui sepanjang malam.
Penghuni Apartemen: Mereka merasa seperti berada dalam "benteng". Akses masuk sudah dikunci, security berjaga berlapis, dan mereka dapat memantau situasi dari balkon atau melalui berita tanpa merasa langsung terancam. Bahkan, banyak residen yang baru tahu besarnya demo justru dari pemberitaan televisi, bukan dari suara di luar jendela mereka.
Kepraktisan adalah nilai jual lain dari kehidupan apartemen. Segala sesuatu yang Anda butuhkan ada dalam satu kawasan yang terintegrasi.
Fasilitas Lengkap dalam Satu Kawasan: Sebagian besar apartemen menyediakan fasilitas seperti supermarket/minimarket, tempat makan, gym, kolam renang, dan area bermain anak. Pada situasi seperti demo dimana mobilitas luar terganggu dan tidak disarankan keluar rumah, residen apartemen tetap bisa berbelanja kebutuhan pokok, berolahraga, dan mencari hiburan tanpa harus meninggalkan gedung.
Minimalisasi Perjalanan: Bagi para pekerja, tinggal di apartemen yang strategis di pusat kota berarti memangkas waktu perjalanan yang terkenal macet di Jakarta. Jika demo menyebabkan pemblokiran jalan dan kemacetan parah, residen yang bekerja di sekitar kawasan segitiga emas (Sudirman-Thamrin-Kuningan) bisa berjalan kaki atau menggunakan jalur skywalk tanpa terjebak dalam kemacetan yang disebabkan oleh unjuk rasa.
Manajemen Pengelolaan yang Profesional: Semua masalah teknis seperti listrik, air, kebersihan, dan perbaikan ditangani oleh pengelola apartemen (property management). Anda tidak perlu repot mencari tukang ledeng atau ahli listrik sendiri. Dalam situasi pasca-demo, jika ada gangguan layanan umum, pengelola biasanya sudah memiliki protokol dan tim teknis untuk menanganinya dengan cepat.
Contoh Konkret: Pada hari H demo, jalanan macet total dan transportasi online sulit dipanggil. Seorang penghuni apartemen di kawasan SCBD bisa dengan tenang:
Turun ke lantai dasar untuk membeli bahan makanan di supermarket gedung.
Berolahraga di gym untuk melepas penat.
Memesan makanan dari restoran yang ada di dalam mall yang terhubung dengan apartemen. Aktivitasnya tetap berjalan tanpa harus mempertaruhkan keselamatan dengan menerobos kerumunan demo.
Kaitannya dengan Demonstrasi 28 Agustus 2025 Peristiwa demonstrasi tersebut bukanlah yang pertama dan mungkin bukan yang terakhir. Jakarta adalah ibu kota yang rentan terhadap gejolak sosial dan politik. Memilih untuk tinggal di apartemen adalah sebuah bentuk strategi adaptasi terhadap lingkungan urban yang dinamis dan terkadang tidak terduga.
Apartemen memberikan rasa aman yang proaktif (disediakan oleh sistem) dibandingkan rasa aman yang reaktif (yang harus diatur sendiri di rumah). Selain itu, kepraktisan hidup yang terintegrasi memastikan kelangsungan hidup yang nyaman bahkan ketika akses ke dunia luar sedang dalam kondisi terburuk.
Kesimpulan Tinggal di apartemen bukan sekadar tren atau gaya hidup metropolitan. Itu adalah pilihan logis untuk menciptakan ruang hidup yang lebih aman, terkendali, dan praktis. Seperti yang telah dibuktikan dalam kejadian demonstrasi dan berbagai situasi darurat lainnya, nilai investasi pada apartemen bukan hanya terletak pada asset-nya, tetapi pada jaminan keamanan dan kenyamanan yang diberikannya setiap hari, terutama di saat kota sedang berada dalam kondisi yang paling kacau. Untuk para kaum urban yang menghargai waktu, keamanan, dan ketenangan, apartemen adalah jawabannya.
Untuk mendapatkan informasi mengenai properti yang dijual dan disewa langsung klik (https://primeproindonesia.com/properties)
Memiliki rumah impian adalah tujuan banyak orang, tapi sebelum mewujudkannya, ada dua pilihan utama: membangun sendiri dari nol atau membeli rumah baru dari developer. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan, tergantung kebutuhan, budget, dan preferensi.
Agar tidak bingung, mari bandingkan kedua opsi ini dari berbagai aspek, lengkap dengan contoh untuk membantu pengambilan keputusan.
Membangun Rumah Sendiri:
Membeli Rumah dari Developer:
🔨 Membangun Rumah Sendiri
✅ Kelebihan:
Desain sesuai keinginan (bisa custom kamar, taman, atau konsep eco-friendly).
Kontrol penuh atas material (pilih kualitas terbaik sesuai budget).
Potensi lebih hemat jika dikerjakan bertahap atau pakai material lokal.
❌ Kekurangan:
Proses lama & ribet (urus izin, cari kontraktor, pantau progres).
Biaya tak terduga (harga material naik, kesalahan konstruksi).
Butuh pengetahuan teknis (harus paham struktur bangunan atau punya arsitek).
Contoh: Andi ingin rumah minimalis dengan rooftop garden. Ia membeli tanah di BSD seharga Rp1,5 M, lalu menghabiskan Rp800 juta untuk membangun. Total Rp2,3 M, tapi desainnya 100% sesuai keinginannya.
🏡 Membeli Rumah dari Developer ✅ Kelebihan:
Proses cepat (langsung jadi, tinggal masuk atau renov minor).
Fasilitas lengkap (perumahan dengan keamanan, taman, akses jalan bagus).
Legalitas terjamin (SHM, IMB, dll. sudah diurus developer).
❌ Kekurangan:
Desain kurang fleksibel (harus ikut standar developer).
Harga lebih mahal (termasuk margin keuntungan developer).
Risiko kualitas kurang baik (jika developer tidak terpercaya).
Contoh: Budi membeli rumah subsidi tipe 36 di Bekasi seharga Rp400 juta. Ia bisa langsung huni dalam 3 bulan, tapi ukuran kamar kecil dan tidak bisa ubah struktur.
💰 Budget Membangun sendiri: Bisa lebih murah jika cermat memilih material, tapi butuh dana besar di awal.
Beli dari developer: Lebih mudah karena bisa pakai KPR, tapi ada biaya tambahan (PPN, notaris, dll.).
⏳ Waktu Jika butuh cepat, beli rumah jadi lebih efisien.
Jika tidak terburu-buru, bangun sendiri bisa lebih memuaskan.
🛠️ Kemampuan & Ketersediaan Tenaga Punya waktu dan pengetahuan teknis? Bangun sendiri bisa jadi pilihan.
Tidak mau repot? Developer lebih praktis.
Pilih Membangun Sendiri Jika:
✔️ Ingin desain unik & personal
✔️ Punya waktu & pengetahuan teknis
✔️ Budget terbatas tapi mau bertahap
Intinya:
Pilih Beli dari Developer Jika: ✔️ Mau proses cepat & praktis ✔️ Tidak ingin repot urus izin ✔️ Lebih suka fasilitas komunal (perumahan)
Jadi, sesuaikan dengan prioritas dan kondisi finansialmu. Kalau kamu lebih suka yang mana? 🏠💡
Untuk mendapatkan informasi mengenai properti yang dijual dan disewa langsung klik (https://primeproindonesia.com/properties)
Generasi Z (lahir antara 1997–2012) adalah generasi yang melek teknologi, dinamis, dan mengutamakan efisiensi dalam segala hal termasuk dalam memilih properti. Bagi mereka, rumah bukan sekadar tempat tinggal, tetapi juga harus mendukung gaya hidup serba cepat, mobilitas tinggi, dan konektivitas digital.
Nah, buat Gen Z yang sedang hunting rumah, berikut tips memilih properti ideal dengan memanfaatkan perkembangan digital dan kebutuhan fungsional yang fleksibel!
Gen Z adalah generasi yang tumbuh dengan internet, jadi pencarian rumah bisa dimulai dari genggaman tangan. Berikut cara memanfaatkan teknologi untuk cari properti:
🔍 Gunakan Platform Properti Online Situs seperti (https://primeproindonesia.com/properties) menyediakan filter lengkap (lokasi, harga, ukuran) sehingga kamu bisa bandingkan banyak opsi dalam sekali klik.
📱 Ikuti Developer & Agen Properti di Media Sosial Instagram & TikTok kini jadi tempat developer promo proyek baru lewat video virtual tour.
🖥️ Manfaatkan Virtual Tour & AR/VR Beberapa developer sudah menawarkan virtual reality tour, jadi kamu bisa "jalan-jalan" di dalam rumah tanpa harus datang langsung. Cocok buat Gen Z yang super sibuk!
Contoh: Koko mau cari apartemen di Jakarta Selatan? Coba cek Instagram (https://instagram.com/primepro_id) banyak yang bagikan video 360° unit mereka.
Gen Z cenderung suka hal yang low-maintenance, fleksibel, dan dekat dengan pusat aktivitas. Beberapa opsi properti yang cocok:
🏡 Tiny House / Rumah Minimalis Ukuran kecil (20–50 m²) tapi desain efisien.
Cocok buat yang anti ribet & mau hidup sederhana.
🏢 Apartemen / Co-Living Space Fasilitas lengkap (wifi, gym, coworking space).
Lokasi strategis (dekat kampus, mall, transportasi umum).
🚗 Rumah dengan Konsep "Smart Home" Dilengkapi IoT (smart lock, lampu otomatis, AC terkontrol via HP).
Contoh: Podomoro Park yang sudah pakai sistem digital key.
🔄 Rumah Multifungsi (Live & Work Space) Punya ruang kerja (home office) atau bisa dijadikan bisnis (seperti coffee shop kecil).
Contoh: Rumah dengan layout terbuka yang bisa dipakai untuk online shop atau content creation.
Gen Z jarang betah di rumah, jadi lokasi harus:
📍 Dekat Transportasi Umum Akses mudah ke MRT, LRT, atau stasiun KRL.
Contoh: Apartemen di sekitar Dukuh Atas (Jakarta) yang dekat MRT & Stasiun Sudirman.
🛵 Ramah Kendaraan Online (Gojek/Grab) Jalan tidak terlalu sempit & akses cepat ke restoran/coffee shop.
📶 Jaringan Internet Cepat Pastikan area punya 4G/5G stabil atau akses fiber optic.
Gen Z melek diskon & cashless, jadi cari opsi pembayaran yang modern:
Cicilan via E-Wallet (GoPay, OVO, DANA) di beberapa developer.
KPR Digital (proses online tanpa ke bank, seperti BCA Digital, Jenius).
Promo DP Rendah (contoh: DP 1% untuk anak muda).
Kesimpulan: Rumah Ideal Gen Z = Digital, Fleksibel, & Low Maintenance! Generasi Z punya kebutuhan unik dalam memilih rumah: praktis, terhubung dengan teknologi, dan multifungsi. Dengan memanfaatkan platform digital untuk pencarian, memilih jenis rumah yang sesuai gaya hidup, dan memastikan lokasi mendukung mobilitas, kamu bisa dapat properti yang bukan cuma tempat tinggal, tapi juga investasi masa depan.
Jadi, sudah siap punya rumah sendiri? Mulai browsing sekarang dan manfaatkan kemudahan digital untuk temukan hunian terbaik! �🏠💻
Memiliki properti, baik rumah, apartemen, atau tanah, merupakan impian banyak orang. Namun, kendala finansial sering menjadi penghalang utama. Di sinilah Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Bank hadir sebagai solusi yang menguntungkan. Dengan KPR, Anda dapat membeli properti tanpa harus menyiapkan dana tunai secara penuh. Berikut adalah keuntungan pembelian properti melalui KPR Bank, dijelaskan secara detail dengan contoh yang relevan.
KPR memungkinkan Anda membeli properti dengan mencicil dalam jangka waktu panjang (biasanya 5–20 tahun), sehingga beban finansial tidak terlalu berat.
Contoh: Jika harga properti Rp500 juta dengan uang muka (DP) 20%, Anda hanya perlu membayar Rp100 juta di awal. Sisanya Rp400 juta dibayar secara cicilan dengan suku bunga kompetitif. Dengan tenor 15 tahun, cicilan bulanan bisa sekitar Rp3,5–4,5 juta (tergantung suku bunga).
Beberapa bank menawarkan fixed rate untuk periode tertentu misal 1–5 tahun pertama, sehingga cicilan tidak berfluktuasi meskipun suku bunga pasar naik.
Contoh: Bank ABC menawarkan KPR dengan fixed rate 5% selama 2 tahun pertama. Setelah itu, suku bunga mengambang (floating rate) berdasarkan BI Rate atau suku bunga acuan. Ini memberikan kepastian finansial di awal masa kredit.
Tanpa KPR, Anda mungkin harus menabung bertahun-tahun untuk membeli properti secara tunai. Dengan KPR, Anda bisa langsung menempati properti sambil mencicil.
Contoh: Jika Anda menabung Rp5 juta/bulan untuk properti Rp600 juta, butuh 10 tahun untuk terkumpul penuh. Dengan KPR, Anda bisa langsung memiliki rumah dengan DP 20% Rp120 juta dan mencicil sisanya.
Pemerintah sering memberikan insentif bagi pembeli properti pertama, seperti:
PPH (Pajak Penghasilan) DTP (Diturunkan/Dibebaskan) untuk properti harga tertentu.
BPHTB (Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan) yang lebih rendah untuk KPR bersubsidi.
Contoh: Program pemerintah "FLPP" (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan) memberikan KPR subsidi dengan suku bunga lebih rendah sekitar 5% untuk kalangan menengah ke bawah.
Properti adalah aset yang nilainya cenderung meningkat dari waktu ke waktu (apresiasi). Dengan KPR, Anda bisa mengunci harga properti saat ini dan menikmati kenaikan nilai di masa depan.
Contoh: Anda membeli rumah seharga Rp800 juta pada 2023 dengan KPR. Dalam 5 tahun, harga rumah tersebut mungkin naik menjadi Rp1,2 miliar. Jika dijual, Anda bisa mendapatkan keuntungan (capital gain) meskipun masih mencicil.
Bank biasanya bekerja sama dengan developer terpercaya, sehingga Anda bisa mendapatkan properti dengan kualitas baik dan legalitas jelas. Beberapa bank juga menawarkan KPR untuk properti sekunder (bekas) dengan persyaratan fleksibel.
Contoh: Bank XYZ bekerja sama dengan developer ternama yang menyediakan cluster perumahan dengan fasilitas lengkap (security 24 jam, taman, akses tol). Dengan KPR, Anda bisa memiliki rumah di lingkungan premium ini tanpa membayar tunai.
Sebagian besar KPR dilengkapi dengan asuransi jiwa (life insurance) dan asuransi kebakaran (fire insurance) untuk melindungi risiko finansial.
Contoh: Jika terjadi musibah misalnya peminjam meninggal dunia, asuransi akan menanggung sisa cicilan, sehingga keluarga tidak terbebani.
Kesimpulan KPR Bank memberikan banyak keuntungan, mulai dari pembayaran terjangkau, suku bunga kompetitif, kepemilikan cepat, insentif pajak, potensi capital gain, hingga perlindungan asuransi. Dengan perencanaan yang matang, KPR bisa menjadi solusi cerdas untuk mewujudkan impian memiliki properti tanpa mengganggu arus keuangan.
Sebelum mengajukan KPR, pastikan untuk:
✓ Memilih bank dengan suku bunga dan tenor terbaik.
✓ Memahami total biaya (bunga, administrasi, asuransi).
✓ Menyesuaikan cicilan dengan kemampuan finansial.
Dengan begitu, investasi properti Anda akan memberikan nilai tambah jangka panjang.
Untuk mendapatkan informasi mengenai properti yang dijual dan disewa langsung klik (https://primeproindonesia.com/properties)
Investasi properti merupakan langkah cerdas dalam perencanaan keuangan yang bisa dimulai sejak muda. Namun, sering muncul pertanyaan: manakah pilihan lebih ideal untuk investasi pertama, apartemen atau rumah?
Jawabannya bergantung pada berbagai faktor seperti tujuan investasi, gaya hidup, lokasi, dan kemampuan finansial. Kedua opsi memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing.
Kelebihan Membeli Rumah 1. Ruang Lebih Luas Rumah umumnya menawarkan area hunian yang lebih besar, cocok untuk keluarga, pemilik hewan peliharaan, atau mereka yang membutuhkan ruang kerja/kreativitas.
Investasi Jangka Panjang yang Stabil Nilai rumah cenderung meningkat signifikan seiring waktu, terutama di kawasan berkembang, menjadikannya aset bernilai tinggi di masa depan.
Kebebasan Kepemilikan Mutlak Dengan sertifikat SHM, pemilik leluasa melakukan renovasi, perluasan, atau mewariskan properti tanpa batasan aturan seperti di apartemen.
Kekurangan Membeli Rumah
1. Biaya Awal Lebih Tinggi
Harga beli, pajak, dan biaya perawatan rumah biasanya lebih mahal dibanding apartemen, terutama di lokasi strategis.
Tanggung Jawab Perawatan Penuh Pemilik harus menanggung seluruh biaya perbaikan dan pemeliharaan tanpa bantuan manajemen pengelola seperti di apartemen.
Ketergantungan pada Lokasi Nilai rumah sangat dipengaruhi oleh aksesibilitas ke fasilitas umum. Lokasi ideal mungkin jauh dari pusat kota atau berharga sangat mahal.
Kelebihan Membeli Apartemen 1. Lokasi Strategis Kebanyakan apartemen terletak di pusat kota, dekat perkantoran, kampus, dan transportasi publik, memudahkan mobilitas.
Fasilitas Terkelola & Keamanan 24/7
Dilengkapi fasilitas seperti kolam renang, gym, serta sistem keamanan berlapis (CCTV, satpam, akses kartu).
Harga Lebih Terjangkau Dibandingkan rumah di lokasi serupa, apartemen seringkali lebih murah, cocok untuk anggaran terbatas.
Kekurangan Membeli Apartemen 1. Biaya Bulanan dan Aturan Ketat Biaya maintenance, sinking fund, dan aturan pengelola (misal: larangan memelihara hewan) bisa membebani dan membatasi kebebasan.
Potensi Kenaikan Nilai Lebih Lambat Harga apartemen tidak selalu naik secepat rumah, tergantung permintaan pasar dan kebijakan developer.
Batas Modifikasi Pemilik tidak bisa leluasa mengubah struktur atau desain interior karena terikat peraturan bersama.
Pertimbangan Tambahan
- Gaya Hidup: Jika Anda sering bepergian atau menyukai kemudahan, apartemen lebih praktis. Untuk keluarga besar, rumah lebih ideal.
- Potensi Sewa: Apartemen di pusat kota mudah disewakan, sementara rumah biasanya menarik penyewa jangka panjang.
- Regulasi: Pastikan memahami aturan strata title (untuk apartemen) atau pajak tanah (untuk rumah).
Kesimpulan
- Pilih rumah jika:
✓ Mengutamakan ruang dan kebebasan.
✓ Memiliki dana lebih untuk perawatan.
✓ Berorientasi pada kenaikan nilai aset jangka panjang.
Tips: Lakukan riset pasar, bandingkan proyeksi kenaikan harga, dan konsultasikan dengan ahli properti sebelum memutuskan! 🏡🏢
Untuk mendapatkan informasi mengenai properti yang dijual dan disewa langsung klik (https://primeproindonesia.com/properties)
Dalam dunia properti, pembelian properti primary (langsung dari developer) menawarkan banyak keuntungan dibandingkan properti secondary (bekas). Bagi calon pemilik rumah, investor pemula, atau keluarga muda, properti primary tidak hanya memberikan kenyamanan, tetapi juga keamanan dan potensi keuntungan jangka panjang. Berikut penjelasan lebih mendalam serta poin tambahan yang dapat meyakinkan pembeli untuk memilih properti primary:
Poin Tambahan: Beberapa developer menawarkan customisasi minor (seperti pemilihan warna cat atau jenis keramik) sebelum serah terima, sehingga pembeli bisa menyesuaikan dengan selera.
Poin Tambahan:
- Beberapa proyek properti primary berlokasi di daerah yang sedang berkembang, sehingga harganya berpotensi naik signifikan dalam beberapa tahun.
- Developer besar sering bekerja sama dengan peritel ternama (seperti alfamart, café, atau klinik) untuk menyediakan fasilitas komersial di dalam kawasan.
Poin Tambahan:
- Developer terpercaya sering menyediakan hotline khusus untuk membantu penyelesaian dokumen.
- Beberapa menawarkan asuransi properti gratis dalam beberapa tahun pertama.
Poin Tambahan:
- Beberapa developer mengadakan program early bird dengan harga khusus bagi pembeli yang memesan sejak awal.
- Ada juga opsi cicilan tanpa bank (langsung ke developer) bagi yang kesulitan mendapatkan persetujuan KPR.
Poin Tambahan:
- Beberapa proyek premium menawarkan program home maintenance (seperti pembersihan AC atau pengecekan instalasi listrik rutin).
- Ada juga developer yang memberikan buku panduan perawatan rumah untuk membantu penghuni baru.
Poin Tambahan:
- Beberapa developer menawarkan buyback guarantee (jaminan beli kembali) dengan harga tertentu setelah beberapa tahun.
- Ada juga program sewa-back, dimana developer akan menyewakan unit Anda jika belum ditempati.
Kesimpulan: Properti Primary = Aman, Nyaman, & Menguntungkan
Dari segi kualitas, legalitas, kemudahan pembayaran, hingga potensi investasi, properti primary jelas lebih unggul. Namun, pastikan untuk:
✔ Memilih developer yang terdaftar di REI (Real Estate Indonesia) atau memiliki track record bagus.
✔ Memeriksa izin pembangunan (IMB) dan kelengkapan dokumen.
✔ Menghitung biaya tambahan (seperti pajak, servis, atau Sinking Fund).
Dengan pertimbangan matang, membeli properti primary bisa menjadi langkah cerdas untuk memiliki hunian idaman atau aset berharga di masa depan. 🏡✨
Tips Tambahan:
- Kunjungi showroom atau proyek serupa yang sudah jadi untuk melihat kualitas developer.
- Bandingkan beberapa proyek dengan fitur dan harga sejenis sebelum memutuskan.
- Manfaatkan konsultasi gratis dari marketing properti untuk memahami semua benefit yang ditawarkan.
Untuk mendapatkan informasi mengenai properti yang dijual dan disewa langsung klik (https://primeproindonesia.com/properties)
Memutuskan antara menyewa atau membeli properti merupakan pilihan penting yang mempengaruhi stabilitas finansial dan gaya hidup Anda. Kedua opsi memiliki keunggulan dan tantangan tersendiri, tergantung pada kondisi keuangan, kebutuhan hidup, dan rencana masa depan Anda.
1.Minimal Biaya Awal
Tidak memerlukan dana besar untuk DP, biaya notaris, atau pajak seperti saat membeli properti.
2.Kemudahan Relokasi
Memungkinkan Anda pindah lokasi dengan mudah sesuai kebutuhan pekerjaan atau perubahan situasi.
3.Bebas Perawatan
Biaya perbaikan dan pemeliharaan umumnya menjadi tanggung jawab pemilik properti.
1.Tidak Ada Akumulasi Aset
Uang sewa tidak berkontribusi pada pembangunan kekayaan properti pribadi.
2.Keterbatasan Personalisasi
Penyewa seringkali dibatasi dalam melakukan modifikasi atau renovasi properti.
3.Fluktuasi Harga Sewa
Besaran sewa bisa meningkat setiap tahun sesuai kondisi pasar.
1.Investasi Jangka Panjang
Pembayaran cicilan membangun kepemilikan aset yang nilainya bisa bertambah seiring waktu.
2.Kepastian dan Kebebasan
Memberikan stabilitas tempat tinggal dan kebebasan penuh untuk mengubah properti.
3.Potensi Apresiasi Nilai
Properti berpeluang mengalami kenaikan harga di masa depan.
Kekurangan Membeli: 1.Komitmen Finansial Besar
Membutuhkan dana awal yang signifikan dan biaya tambahan seperti pajak dan notaris.
2.Tanggung Jawab Perawatan
Seluruh biaya pemeliharaan dan perbaikan menjadi beban pemilik.
3.Minim Fleksibilitas
Kepemilikan properti bisa menyulitkan jika perlu pindah lokasi secara mendadak.
Pertimbangan Tambahan:
Kesimpulan:
Pilihan terbaik bergantung pada prioritas individu. Jika mengutamakan fleksibilitas dan minim tanggung jawab, menyewa bisa jadi solusi. Namun untuk membangun aset jangka panjang, membeli properti lebih menguntungkan. Evaluasi kondisi finansial dan kebutuhan hidup sebelum memutuskan.
Untuk mendapatkan informasi mengenai properti yang dijual dan disewa langsung klik (https://primeproindonesia.com/properties)